We aren’t provided with any backstory on Shirin, so we don’t know if she was married prior, what her motherly status might be, or how she met Fredrik. We’re not sure what they do or don't know, but they treat the subject like it's taboo and Shirin as if she is a pariah. She encounters some unique reactions, even from the neighbors. I enjoyed when Shirin tries to take control as she begins to investigate and seeks out the former owners. The film opens with a prologue as to what happened to the former owners, which adds to the viewer's stress as we know there is danger lurking in this tranquil, picture perfect, suburban environment. Added into the mix are all the psychological traumas of the loss of a spouse/mother, moving to a new town, becoming a parent overnight, the lack of trust as to what is happening just piles up and adds to the tension and anxiety. Instead of a child having to wander into the woods to find the haunted house, as in a Grimm’s Fairy Tale, what if that house was semi-attached to your new home. Bak seutas quote yang pernah Dilan katakan: Namun yang paling penting adalah bagaimana menempatkannya. Adalah wajar terkenang masa lalu sebagai potongan cerita yang memang hadir dalam setiap sejarah kehidupan cerita manusia. Seberapapun manis masa lalu Dilan bersama Milea, namun bersama Ancika lah pada akhirnya ia melabuhkan hati dan ia menerima sepenuhnya takdir tersebut tanpa harus menengok ke belakang. Dan ketika takdir telah berkata, yang terjadi maka terjadilah. Dari seris Dilan bersama Milea, kemudian berakhir dengan Ancika, pesan yang sangat jelas bahwa perkara jodoh adalah takdir yang tidak dipernah diketahui oleh manusia akan bersama siapa. Yang ingin saya highlight, bahwa pesan tentang permainan takdir memang luar biasa digambarkan oleh Pidi Baiq. Kisah yang sangat relate sebenarnya di kehidupan kita. Kenapa saya sangat menanti sekali Novel Ancika ini karena Pidi Baiq terkesan ingin sekali menyampaikan pesan yang sebenarnya sangat luar biasa, dari cerita klasik cinta manusia biasa.
![quotes novel dilan quotes novel dilan](https://1.bp.blogspot.com/-Z8LkkcOET4k/WB3TyjRXxbI/AAAAAAAACRM/zfVbpQtrJmQ805vxTK3SxkGwhxwsGyf5gCLcB/s1600/1478348330597.jpg)
Namun, atmosfir positif yang Cika ciptakan tanpa harus terkesan mendikte atau mengatur membuat Dilan dengan kesadarannya sendiri terus berproses menjadi sosok yang lebih baik. Dalam beberapa hal, Ancika memang lebih dewasa pemikirannya walaupun ia masih SMA, dan pengembangan karakter Dilan realistis sekali di mana ia bisa juga bisa menyeimbangi Cika yang kadang sedikit keras kepala dan tempramen. Menurut saya, karakter Ancika yang open minded, dan mampu melihat Dilan dari berbagai sudut termasuk sisi positif di saat orang lain mungkin hanya memandanya negatif, dan tidak mudah men-judge orang lain, karakter seperti inilah yang rasanya membuat Dilan betah bersama Cika. Banyak hal positif yang terjalin seperti mereka saling belajar, saling berbagi, saling percaya, terbuka, dan saling mendukung cita-cita satu sama lain. Yang menarik dalam kisah Ancika dan Dilan ini bahwa mereka tidak melulu melalukan hal romantis bersama seperti dengan Milea sebelumnya. Antara Dilan dan Ancika punya banyak kesamaan satu frekuensi dalam humor, sama-sama suka belajar, dan nongkrong.
![quotes novel dilan quotes novel dilan](https://i.ytimg.com/vi/1V2pU1NKcBk/maxresdefault.jpg)
Sedang Ancika digambarkan terkesan tomboy, jutek, kadang keras kepala, namun dia pribadi yang cerdas, baik, easy going, open minded, dan teguh pendirian. Baik, ramah, cantik parasnya, berambut panjang. Kita tahu bahwa Milea merupakan sosok perempuan ideal.
![quotes novel dilan quotes novel dilan](https://i2.wp.com/bukubiruku.com/wp-content/uploads/2017/01/quotes-novel-dilan.jpg)
Hal apa yang sangat luar biasa adalah bahwa penggambaran tokoh Cika jauh berbeda dengan sosok kekasih wanita Dilan sebelumnya, Milea. Dia hadir ke dalam kehidupan Dilan ketika Dilan sudah di bangku kuliah, dan Cika pada saat itu masih anak SMA. Dan hadirlah kini sosok Ancika Mehrunisa Rabu.